Langsung ke konten utama

Field Trip

Halooo. Lanjut lagi di cerita selanjutnya yang menghiasi masa SMA. Kali ini, gua bakal nyeritain tentang Field Trip. Apa itu field trip? Field berarti lapangan, dan trip berarti perjalanan. Jadi artinya kita melakukan perjalanan ke lapangan. Lapangan sepak bola? Bukan dong. Kita melakukan perjalanan sekaligus belajar ke lapangan, dalam arti di luar kelas. Kami mengunjungi berbagai museum yang ada di Jakarta. Berikut cerita selengkapnya.

Jadi kami semua berangkat pagi-pagi, sekitar pukul 6 pagi. Kami setiap kelas mendapat jatah 1 bis. Selama perjalanan, kami di bis melakukan banyak keseruan. Mulai dari selfie bareng, lalu bernyanyi bareng, dan sampai dadah-dadah ke orang yang kita enggak kenal. Jadi gini, tau sendiri kan Jakarta kotanya macet. Nah selama kemacetan itu, kami merasa bosan dan butuh keseruan. Lalu, ketika melihat orang lain di luar bis, pertama kalau enggak salah Bayu yang dadah-dadah ke orang itu, lalu kami pun tertawa karena orang itu bingung dan merasa canggung. Lalu kita semua pun mulai dadah-dadah ke semua orang yang kami lihat, mulai dari supir mobil pengangkut barang, pejalan kaki, sampai yang sedang menunggu Transjakarta di halte. Rasanya sangat seru dan kami sangat merasa terhibur. Hahahaha.

Lalu kami mengunjungi berbagai museum, tapi gua lupa apa aja namanya hahaha. Kalau enggak salah kita mengunjungi Museum Gajah, terus museum apa gitu lupa, dan satu lagi museum untuk mengenang G30S/PKI. Nah di kunjungan terakhir ini, kami disuguhkan cuplikan film tentang pemberontakan G30S/PKI yang merupakan masa lalu yang kelam bagi sejarah Indonesia.
Kemudian setelah itu, kami bersiap untuk pulang. Tak lupa, kami berfoto sekelas. Ada lagi hal lucu saat mau berfoto. Saat kita berdiskusi mau gaya apa, dan akhirnya dipilihlah gaya bebas, si Fadli pun bergaya seperti orang yang sedang renang melakukan gaya bebas. Ini dia foto-fotonya. Tapi maaf kalau ada yang enggak kobe mukanya hahaha.

Field Trip 2014

Selfie cuy #1
Selfie cuy #2

Museum G30S/PKI

Museum lupa namanya


Komentar

Postingan populer dari blog ini

JungleLand!

Eh lupa, gua di kelas 11 ini juga ada squad lagi hahaha. Squad ini namanya Itik. Hahaha nama yang aneh banget emang. Anggotanya yaitu gua, Fardit, Aresto, Pale (anak XI MIPA 3), Hasri, Nasya, dan Tasha. Kita selalu saling memberi surprise kalau ada yang ultah, walaupun yang lagi ultah pasti kesel sih soalnya dibanjur sama entah itu air kopi atau asam jawa hahaha. Gapapa yang penting seneng kan? (Fotonya beberapa aja, dipilih yang bagus hahaha) Penat setelah UAS, akhirnya kita semua memutuskan untuk caw ke JungleLand.  Pas mau berangkat, sebenernya kita kebingungan mau naik apa kesana. Akhirnya kita memutuskan untuk nyarter angkot, dengan tarif 80 ribu kalau enggak salah. Dan ketika sudah dapet angkot, si Fardit ini belum dateng. Nunggu beberapa saat, akhirnya dia dateng dan akhirnya kita caw. Pas lagi di jalan, kok ini angkotnya malah mau belok ke arah BNR yak, terus kita nanya abangnya, eh dia nangkepnya JungleLand teh The Jungle yang kolam renang. Akhirnya kata si...

Hancur

Ya, saya hancur. Entah sudah keberapa kalinya saya hancur, tapi rasanya ini titik kehancuran saya yang benar-benar membuat saya ingin menyerah. Masih dengan alasan yang sama, masih dengan orang yang sama. Cemburu. Dengan siapa? Ah, sudahlah. Dia memang bangsat. Apa kalian pernah merasakan sakitnya melihat orang yang kalian jaga, orang yang kalian sayang, orang yang menjadi alasan kalian tersenyum setiap harinya; Kini, menjauh? Iya, menjauh. Memang saya yang menarik diri terlebih dahulu. Kenapa? Lagi-lagi cemburu. Dan seketika orang-orang disekitarnya, menjadi sampah? Dan seketika dia, menjadi hal yang menakutkan? Dan seketika saya, menjadi asing? Apa yang saya takutkan? Candanya, senyumannya, tawanya. Saya rasa itu kelemahan terbesar saya. Saya takut jika saya kembali. Saya takut, Jika suatu hari nanti, Saya kembali hancur, Lebih dari ini.

Tentang Hari Ini

Entahlah, Hari ini, saya merasa hancur. Terlalu banyak kenyataan yang saya sendiri tidak siap menerimanya. Sangat sakit rasanya jika saya pikirkan kembali. Apa mungkin ini karena faktor perasaan saja, atau memang rasanya sangat sakit, hingga semua terasa menghilang, dan saya merasa sendiri. [Malang, 2 Maret 2017 - 22:18]