Langsung ke konten utama

Tentang Hari Ini

Entahlah,
Hari ini, saya merasa hancur.
Terlalu banyak kenyataan yang saya sendiri tidak siap menerimanya.
Sangat sakit rasanya jika saya pikirkan kembali.

Apa mungkin ini karena faktor perasaan saja,
atau memang rasanya sangat sakit,
hingga semua terasa menghilang,
dan saya merasa sendiri.

[Malang, 2 Maret 2017 - 22:18]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JungleLand!

Eh lupa, gua di kelas 11 ini juga ada squad lagi hahaha. Squad ini namanya Itik. Hahaha nama yang aneh banget emang. Anggotanya yaitu gua, Fardit, Aresto, Pale (anak XI MIPA 3), Hasri, Nasya, dan Tasha. Kita selalu saling memberi surprise kalau ada yang ultah, walaupun yang lagi ultah pasti kesel sih soalnya dibanjur sama entah itu air kopi atau asam jawa hahaha. Gapapa yang penting seneng kan? (Fotonya beberapa aja, dipilih yang bagus hahaha) Penat setelah UAS, akhirnya kita semua memutuskan untuk caw ke JungleLand.  Pas mau berangkat, sebenernya kita kebingungan mau naik apa kesana. Akhirnya kita memutuskan untuk nyarter angkot, dengan tarif 80 ribu kalau enggak salah. Dan ketika sudah dapet angkot, si Fardit ini belum dateng. Nunggu beberapa saat, akhirnya dia dateng dan akhirnya kita caw. Pas lagi di jalan, kok ini angkotnya malah mau belok ke arah BNR yak, terus kita nanya abangnya, eh dia nangkepnya JungleLand teh The Jungle yang kolam renang. Akhirnya kata si...

Hancur

Ya, saya hancur. Entah sudah keberapa kalinya saya hancur, tapi rasanya ini titik kehancuran saya yang benar-benar membuat saya ingin menyerah. Masih dengan alasan yang sama, masih dengan orang yang sama. Cemburu. Dengan siapa? Ah, sudahlah. Dia memang bangsat. Apa kalian pernah merasakan sakitnya melihat orang yang kalian jaga, orang yang kalian sayang, orang yang menjadi alasan kalian tersenyum setiap harinya; Kini, menjauh? Iya, menjauh. Memang saya yang menarik diri terlebih dahulu. Kenapa? Lagi-lagi cemburu. Dan seketika orang-orang disekitarnya, menjadi sampah? Dan seketika dia, menjadi hal yang menakutkan? Dan seketika saya, menjadi asing? Apa yang saya takutkan? Candanya, senyumannya, tawanya. Saya rasa itu kelemahan terbesar saya. Saya takut jika saya kembali. Saya takut, Jika suatu hari nanti, Saya kembali hancur, Lebih dari ini.