Langsung ke konten utama

Next Journey, High School

Banyak yang bilang, masa SMA adalah masa-masa yang sangat menyenangkan dan takkan terlupakan. Benar, gua merasakannya.

Bersekolah di SMA Negeri 1 Bogor, sebenarnya bukan cita-cita gua sejak awal. Sekolah yang dijuluki sekolah favorit di Bogor, bahkan Jawa Barat ini, memiliki daya saing yang sangat tinggi. Hal itulah yang bikin gua enggan bersekolah disana, karena gua takut tersisih. Namun, takdir Allah memang indah. Tiga tahun berlalu gua habiskan di "Sekolah Kehidupan" itu, dan gua merasakan bahagia. Tapi mengapa akhirnya gua bersekolah disana? Mari kita tarik waktu kembali, sekitar 3 tahun yang lalu.

Satu hari menjelang pengumuman hasil Ujian Nasional tingkat SMP, gua dipanggil menuju Ruang Kesiswaan. Kaget dong gua ada apaan nih. Eh ternyata, para guru yang ada disitu berkata, bahwa Nilai Ujian Nasional gua anjlok di mata pelajaran IPA. Dan ya, esoknya, gua melihat angka 3,00 di hasil Ujian Nasional gua untuk mata pelajaran IPA. Jelas, gua merasa terpuruk banget, karena gua merasa gua bisa mengerjakan dengan baik. Namun, ingatan gua kembali pada waktu pelaksanaan Ujian Nasional mata pelajaran IPA. Saat itu, lembar soal dan lembar jawaban merupakan satu kesatuan dengan barcode yang sama -- apabila lembar soal mendapat barcode tipe A misalkan, maka saya harus mengisi di lembar jawaban dengan barcode bertipe A pula -- dan tidak boleh tertukar. Saat itu, gua sadar kalau lembar soal dan lembar jawaban gua beda barcode, dan gua nanya tuh kepada pengawas, tapi pengawas itu berkata tidak apa-apa. Okelah kalau begitu, gua lanjutin aja mengerjakan soal IPA tersebut. Dan ya, hasilnya ternyata jauh dari ekspetasi. Tentu gua enggak terima. Lalu gua berbincang dengan kepala sekolah, dan ternyata kasus ini tidak hanya terjadi kepada gua, namun juga terjadi juga kepada beberapa teman gua. Maka kepala sekolah pun langsung menuju ke Bandung untuk membereskan kasus ini.
Alhamdulillah, sekitar 10 hari menunggu, kabar baik itu pun datang. Nilai Ujian Nasional gua untuk mata pelajaran IPA menjadi 9,25. Yes! Tentu, hal ini menjadi dasar kenapa gua disuruh buat masuk SMA Negeri 1 Bogor sama orang tua walaupun gua kurang berminat -- karena alasan di atas -- kesana, agar tidak menyia-nyiakan nilai gua yang cukup buat masuk ke sekolah favorit tersebut. Dan Alhamdulillah, gua berhasil masuk ke SMA Negeri 1 Bogor.

Senang? Tentu saja. Namun ternyata, gua harus berjuang lebih keras lagi untuk bisa bertahan dalam kerasnya arus persaingan di SMA Negeri 1 Bogor ini. Mulai dari pelajaran yang makin susah, ketahuan nyontek sama guru, stress gara-gara belajar H-1 buat segala macem ulangan, sampai kehilangan beberapa orang yang sudah gua anggap sebagai teman seperjuangan. Perjuangan 3 tahun ke depan untuk masa SMA ini pun, dimulai...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MOPDB ala Smansa

Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) atau dulu mah disebut MOS, kayaknya sudah menjadi tradisi di setiap sekolah. SMA Negeri 1 Bogor (disingkat Smansa) tentu juga memiliki tradisi tersendiri dalam menjalani MOPDB. Apa tuh? Baca sampai habis ya.  Tiga hari MOPDB -- waktu itu lagi bulan Ramadhan --  di Smansa, kami dikenalkan kepada lingkungan baru yang lebih keras. Kami diajarkan untuk senantiasa menerapkan 9S-1J, yaitu; Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun, Semangat, Serius, Sigap, Sabar, dan Jujur. Tentu saja penerapan 9S-1J ini bukan tanpa alasan, melainkan agar kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi.  Hari pertama MOPDB, gua masuk ke Gugus 4 -- Sebelumnya, gua sudah berkenalan dengan teman baru bernama Windha Satya. Perkenalan kami diselimuti rasa canggung yang luar biasa, karena kami berasal dari SMP yang berbeda dan belum pernah kenal sama sekali. Tapi kalau baca kisah gua selanjutnya, ternyata gua dan Windha ini udah saling menyimpan aib masing...

Semester Pertama - Tahun Kedua

Selamat datang di tahun kedua masa SMA! Ea sok bahagia padahal mah makin deket sama kelulusan dan segala macem hahaha. Jadi di semester ketiga ini, gua dan teman-teman sekelas semakin akrab dan asik. Dan kelas gua ini sangat garing dan receh, sampai-sampai kelas sebelah ngejekin kelas gua tuh kelas garing. Ya memang bener sih mau gimana lagi hahaha. Masuk di semester ketiga ini, kelas XI, yang biasanya sih saat tahun kedua pas SMP dan SMA tuh masa-masa paling menyenangkan ya, dan ternyata memang iya. Walaupun stress juga iya sih hahaha. Jadi bersama teman-teman sekelas, gua menghabiskan banyak waktu menyenangkan gua. Ke Flicks bareng, main bareng, nonton di kelas bareng kalau gaada guru, dan semacamnya. Tapi juga materi di tahun kedua ini memang sangat padat ya, jadi siap-siap juga stress dengan segala macam ulangan hahaha. Terus juga di semester ini, kan kita dapet guru Matpem Ibu Juju, tapi beliau pergi haji jadi diganttin sama guru dari bimbel, namanya Pak Usman. Untung ngajar...

JungleLand!

Eh lupa, gua di kelas 11 ini juga ada squad lagi hahaha. Squad ini namanya Itik. Hahaha nama yang aneh banget emang. Anggotanya yaitu gua, Fardit, Aresto, Pale (anak XI MIPA 3), Hasri, Nasya, dan Tasha. Kita selalu saling memberi surprise kalau ada yang ultah, walaupun yang lagi ultah pasti kesel sih soalnya dibanjur sama entah itu air kopi atau asam jawa hahaha. Gapapa yang penting seneng kan? (Fotonya beberapa aja, dipilih yang bagus hahaha) Penat setelah UAS, akhirnya kita semua memutuskan untuk caw ke JungleLand.  Pas mau berangkat, sebenernya kita kebingungan mau naik apa kesana. Akhirnya kita memutuskan untuk nyarter angkot, dengan tarif 80 ribu kalau enggak salah. Dan ketika sudah dapet angkot, si Fardit ini belum dateng. Nunggu beberapa saat, akhirnya dia dateng dan akhirnya kita caw. Pas lagi di jalan, kok ini angkotnya malah mau belok ke arah BNR yak, terus kita nanya abangnya, eh dia nangkepnya JungleLand teh The Jungle yang kolam renang. Akhirnya kata si...