Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Hancur

Ya, saya hancur. Entah sudah keberapa kalinya saya hancur, tapi rasanya ini titik kehancuran saya yang benar-benar membuat saya ingin menyerah. Masih dengan alasan yang sama, masih dengan orang yang sama. Cemburu. Dengan siapa? Ah, sudahlah. Dia memang bangsat. Apa kalian pernah merasakan sakitnya melihat orang yang kalian jaga, orang yang kalian sayang, orang yang menjadi alasan kalian tersenyum setiap harinya; Kini, menjauh? Iya, menjauh. Memang saya yang menarik diri terlebih dahulu. Kenapa? Lagi-lagi cemburu. Dan seketika orang-orang disekitarnya, menjadi sampah? Dan seketika dia, menjadi hal yang menakutkan? Dan seketika saya, menjadi asing? Apa yang saya takutkan? Candanya, senyumannya, tawanya. Saya rasa itu kelemahan terbesar saya. Saya takut jika saya kembali. Saya takut, Jika suatu hari nanti, Saya kembali hancur, Lebih dari ini.

Tentang Hari Ini

Entahlah, Hari ini, saya merasa hancur. Terlalu banyak kenyataan yang saya sendiri tidak siap menerimanya. Sangat sakit rasanya jika saya pikirkan kembali. Apa mungkin ini karena faktor perasaan saja, atau memang rasanya sangat sakit, hingga semua terasa menghilang, dan saya merasa sendiri. [Malang, 2 Maret 2017 - 22:18]

Untuk Seseorang

Aku, Yang kini sedang meratapi masa lalu bersamamu Mencoba membangun kenangan bersamamu Meski kini kau tak lagi menghiasi hariku Perkenalan kita waktu itu sederhana ya? Memulai percakapan basi di aplikasi messenger, lalu tanpa sadar percakapan basi itu menjadi sebuah percakapan rutin hingga larut malam. Lalu mengapa menghapus perasaan dan kenangan indah ini tidak sesederhana perkenalan kita? Bukankah semua orang memiliki takdirnya masing-masing? Mungkin sama seperti ketika takdir mempersilakan kita untuk saling mengenal lebih dekat lagi dalam satu ruang yang sama, kemudian membawa kita menjadi lebih dari sekedar akrab. Tapi rasanya takdir memberikan kita batasan waktu untuk saling akrab ya? Berdua itu menyenangkan bukan? Seperti melakukan kegiatan bersama, lalu asik berfoto dan tertawa bersama. Ah, aku ingat betul bagaimana bahagianya aku saat melakukan hal-hal berdua denganmu. Mungkinkah sekarang waktunya untuk merasakan ruang sendiri? Semuanya dimulai dengan sederhana. Kem